Hasil survei bersama Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Goethe Institut serta The Freidrich Nauman Fondation For Freedom menyebutkan 90 persen pemuda percaya bahwa Tuhan memiliki peran penting dalam kehidupan mereka. Sementara 60 persennya, menekankan pentingnya untuk menjadi seorang Muslim.
Mereka juga
menolak melakukan seks pra nikah (96.2 persen), mengkonsumsi alkohol
(88.7 persen) dan narkotika (99.2 persen). Disisi lain, hanya 13.5
persen dari pemuda Muslim yang menolak poligami. Prosentase itu lebih
sedikit dari jumlah perempuan muda Muslim yang menolak poligami. Namun,
hasil survei lain bergitu bertolak belakang. Disebutkan hanya 28.7
persen pemuda Muslim yang melakukan shalat 5 waktu, sedangkan 59.6
persen pemuda mengatakan selalu berpuasa, dan hanya 11.7 persen
mengatakan mereka memahami sebagian besar surat-surat dalam Alquran.
Meski demikan, Burhan melanjutkan, pemuda Muslim Indonesia tetap menjadikan agama sebagai aset sosio psikologis untuk mendapatkan masa depan yang mereka inginkan di tengah perubahan yang terjadi Indonesia. Selanjutnya, agama oleh pemuda Muslim dianggap memberikan dasar dan energi positif yang kemudian digunakan sebagai sumber kepastian dan kebahagian
0 komentar:
Posting Komentar